sumber informasi pemasok, negosisasi,dan jenjang karir penjual


SUMBER INFORMASI PEMASOK

Sumber Informasi dan aktif Cari Faktor kedua dan ketiga dalam menciptakan harapan diferensial adalah sumber dan jenis informasi setiap Wesel keputusan terkena dan partisipasinya dalam pencarian aktif. Agen pembelian menerima paparan Stock lebih besar untuk sumber komersial, dan informasi sering parsial dan bias terhadap pemasok atau merek. Di beberapa perusahaan, bahkan praktek umum untuk mencegah perwakilan penjualan dari berbicara langsung ke teknik atau produksi personil. Rekayasa dan produksi personil, oleh karena itu, biasanya memiliki informasi yang kurang dan apa yang tlah mereka terutama keaslian diperoleh dari pertemuan itu profesional, tegaslah ahli, dan mulut bahkan kata-dari. Selain itu itu, pencarian aktif untuk informasi sering diturunkan ke agen pembelian karena diduga mulai jawab pekerjaan mereka. Hal ini tidak terlalu sulit untuk menilai perbedaan antara ketiga jenis bagi individu dalam eksposur mereka ke berbagai macam sumber dan jenis informasi dengan metode penelitian survei standar.

 

Informasi mengenai eksportir dan pemasok di luar negeri umumnya dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut:

  • Direktori Perdagangan dan halaman Kuning, seperti Singapura halaman kuning, Jepang halaman kuning, USA halaman kuning dll tersedia dari penjual buku terkemuka di India.
  • Konsulat Jenderal dan Perwakilan Perdagangan berbagai negara di dalam negeri dan luar negeri.
  • Teman dan kerabat di luar negeri.
  • Pameran Perdagangan Internasional.
  • Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
  • Kementerian Perdagangan, dll
  • Agen, Pemasok Luar Negeri.
  • Mengunjungi situs Web.

NEGOSIASI

A.Negosiasi

Pengertian Negosiasi

Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut  pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang  berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.

Salah satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak tersebut.

Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

 

  1. Persiapan yang cermat.
  2. Presentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
  3. Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
  4. Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta saling menghormati.
  5. Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila terjadi kemacetan.

 

  1. Tujuan Negosiasi
  • Tujuan agresif – berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian(damage) pihak lawan.
  • Tujuan kompetitif – berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan
  • Tujuan kooperatif – berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain ).
  • Tujuan pemusatan diri – berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain.
  • Tujuan defensif – berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif.
  • Tujuan kombinasi.

 

C.Proses Bernegosiasi

 

Proses negosiasi bukanlah proses sesaat kemudian dapat dengan segera diperoleh hasilnya. Oleh karena itu negosiasi merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu atau terus-menerus hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua belah pihak. Persiapan yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses  bernegosiasi. Menurut Casse, proses bernegosiasi ada tiga tahapan penting , yaitu sebagai  berikut :

 

  1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran negosiasi adalah hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah  penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan

 

  1. Tahap Implementasi

Tahap implentasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen  penting, antara lain.

 

  1. Taktik cara Anda Adalah bahwa Anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwalah Anda yang benar dan Anda terus menekan
  2. Taktik bekerja sama Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, Andalah yang memutuskan untuk bersikap reaktif(bukan proaktif) siap bekerjasama.
  3. Taktik tidak bertindak apa-apa Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda tetap bersikukuh pda pendirian dan tidak mudah berubah.
  4. Taktik melangkah ketujuan lain Taktik ini menuntut Andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan lain.

3.Tahap Peninjauan Negosiasi

Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Ada  beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain .:

  • Untuk memeriksa apakah Anda sudah mencapai tujuan anda.
  • Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi seorang negosiator.
  • Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan Anda.

D.Gaya Negosiator.

Negosiator yang terampil, yang secara teratur bertemu dengan banyak pihak lain tahu bahwa mereka masing-masing mempunyai gaya bernegosiasi tersendiri. Di dalam  praktek negoisasi akan ditemukan tiga gaya negosiator, yaitu :

  1. Tipe petarung (fighter)

yaitu negosiator yang memiliki orientasi pada tugasnya,sangat tinggi.

  1. Tipe kolaborator (collaborator)

yaitu negosiator yang bertujuan untuk memperoleh segalanya ditempat terbuka, menghadapi berbagai masalah dan membuat transaksi yang kreatif.

  1. Tipe kompromistis

yaitu negosiator yang selalu berusaha mencari kompromi untuk menyelesaikan  persoalan.

 

Ketiga jenis negosiator tersebut sangat erat kaitannya dengan jenis organisasi yang berbeda- beda didalam penerapannya

 

Diantara ketiga tipe tersebut yang paling unggul sangat tergantung kepada “ketrampilan,  pelatihan dan pengalaman” yang dimiliki masing

masing negosiator

  1. Keterampilan Bernegosiasi

Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor  penting,diantaranya adalah keterampilan seseorang negosiator dalam bernegosiasi dengan  pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman,ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam ketrampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain.

  • Persiapan

Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang baik,hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua  belah pihak.

  • Memulai Negosiasi

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi,antara lain : memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda, meumusakn tawaran /  posisi pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secar efektif, meningkatkan ktrampilan mendengarka, peringatan, menciptakan kesepakatan dengan lebih cepat.

  • Strategi dan Teknik

Menurut kamus Webster, strategi dapat mendefinisikan sebagai rencana atau metode yang teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih mengacu pada setiap metode yng digunakan untuk mencapai tujuan,yaitu mencapai kesepakatan dalam  bernegosiasi. Baik strategi maupun taktik menuntut ketrampilan khusus dalam bernegosiasi.  Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga implementsi yang baik dari sebuah negosiasi.

  • Kompromi

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa proses bernegosiasi melibatkan kedua  belah pihak. Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua  belah pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menu kompromi, seseorang negosiator rmenyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu, kemudian melangkah pada  perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya disajikan pernyataan yang  bersifat penilaian untuk mendukung posisi mereka sendiri.

  • Menghindari Kesalahan Taktis

Agar negosiasi sukses, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain : mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk penjual dan permintaan rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat,bernegosiasi saat terkejut,menghargai tawaran yang tidak masuk akal, takut diam, marah, tidak menuliskan hasil negosiasi, bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan bos Anda, dan memaksakan  bernegosiasi.

 

Menurut Casse, ketrampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok  besar, yaitu ketrampilan konvensional / conventional skills (untuk negosiator konvensional) dan nonkonvensional no-conventional skills (untuk negosiator nonkonvensional).

Menurut Oliver,ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi Anda, membuat usulan,  penawaran, dan persetuuan. Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

  • Persiapan Yang Baik

Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, seiakan banyak persiapan yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal berikut: Kemungkinan  pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana Anda bergerak dari posisi pihak lawan menuju aspirasi Anda, masalah potensial,rintangan, kesempatan, kebutuhan dan  pilihan yang dimiliki lawan Anda, bagaimana idealism dan garis Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan yang mungkin Anda buat dan itu dapat menguntungkan pihak lawan Anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan diberikan oleh pihak lawan Anda

  • Berlatih

Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu  pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Cobalah rinci bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang akan Anda gunakan, pernyataan kunci apa yang akan Anda sampaikan, dan bagaiman Anda merespons pernyataan pihak lawan Anda. Jangan  bimbang dan ragu, berlatih dan berlatilah! Semakin sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.

  • Menggambarkan Posisi Anda

Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuan Anda adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa negosiasi perlu dilakukan. Anda harus dapat mengendalikan apa yang seharusnya anda lakukan dan jangan terpengaruh oleh pihak lawan Anda.

  • Membuat Suatu Usulan/Proposal

Jika pihak lawan Anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan (proposal) yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, satnya bagi Anda untuk mengusulkannya. Hal itu juga akan memberikan suatu konsensi yang terlalu dini oleh pihak lawan. Namun demikian, pada  babak awal tersebut janganlah terlalu berharap munculnya sebuah kesepakatan. Masih aada kata-kata tawaran berikutnya yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam bernegosiasi.

  • Penawaran

Salah satu respon yang eektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran  bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-baiknya.

  • Persetujuan

Dalam proses penawara yang intens,sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah disetujui. Sasaran dari setiap kali bernegoisai adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan itu tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam proses  bernegosiasi.

Untuk mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah pihak, Anda  perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak lawan.

Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan oleh pihak lawan Anda, antara lain

  • merasa nyaman akan dirinya sendiri,
  • tidak merasa dibohongi,
  • sekutu yang kekal,
  • mengetahui dan memahami lebih banyak,
  • menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu keras
  • uang, barang, dan pelayanan yang bagus,
  • diperlakukan dengan ramah-artinya didengarka,
  • disenangi,
  • komunikasi yang jelas,
  • mengetahui kemampuan dan usahanya-dari Anda, bos, dan rekan kerjanya.

 

Tipe Negosiator

Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negosiator akan membantu mempermudah Anda dalam menentukan strategi bernegosiasi.

Negosiasi dengan hati

Pada dasarnya negosiasi adalah cara bagaimana kita mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi kita dan emosi pihak lain. Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang.

Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang kelihatan merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas, kebijakan atau prosedur  perusahaan, maupun hubungan atau relasi bisnis yang didasarkan pada hitungan untung rugi.

Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses negosiasi adalah hal-hal yang tidak kelihatan, seperti misalnya hasrat, keinginan, perasaan, nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut oleh individual yang terlibat dalam konflik atau yang terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali menjadi kunci terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif.

Negotiation Triangle

  • HEART

yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita yang menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi.

  • HEAD

yaitu metoda atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi.

  • HANDS

yaitu kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi.

 

JENJANG KARIR PENJUAL

  1. Pengertian Penjualan dan Karir

1.1 Penjualan

Menurut Basu Swastha dalam bukunya “Azas-azas Marketing” (1998:48), adalah “Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan” sedangkan pengertian penjulan menurut Moekijat dalam bukunya “Kamus Manajemen” cetakan kelima (2000:48), adalah “Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan kdua belah pihak”.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan kegiatan dan cara yang dilakukan oleh penjual dari mulai mencari dan mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan dengan harga yang disepakati oleh kedua pihak.

 

  • Karir

Edwin B. Flippo dalam bukunya, Personal Management : A Career can be defined as a sequence of separate but related work activities that provides continuity, order, and meaning in a persons’s life. (Karir dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pekerjaan yang terpisah tetapi ada hubungannya, yang memberikan kelangsungan, kedudukan dan arti dalam riwayat hidup seseorang).

Sedangkan menurut John R. Schermerhorn, Jr. James G. Hunt dan Richard N. Osborn dalam buku mereka, Managing Organizational Behavior : A Career is a set of work choices and activities representing what a person does for living. (Karir adalah serangkaian pilihan dan kegiatan pekerjaaan yang menunjukkan apa yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat hidup).

Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel Management: A Career is defined as a sequence of posisions or jobs held by one person over a relatively long time span, usually ten or more years (karir didefinisikan sebagai serangkaian jabatan atau pekerjaaan yang dipegang oleh seseorang selama jangka waktu yang relatif lama, biasanya sepuluh tahun atau lebih).

Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, karir adalah Kemajuan dalam kehidupannya; perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya; misalnya karir itu dicapainya dengan bekerja keras dan berdisiplin.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karir merupakan perkembangan kemajuan seseorang dalam pekerjaan atau kehidupannya yang terdiri dari serangkaian kegiatan pekerjaan yang terpisah tetapi ada hubungannya yang dipegang oleh seseorang dalam jangka waktu yang relatif lama yang dilakukan untuk dapat hidup.

 

Adapun arti istilah-istilah lain dalam bidang karir adalah :

 

  1. Career ladder(tangga karir, jenjang karir)

Elmer H. Burack dan Nicholas J. Mathys dalam buku mereka, Introduction to Management: A Career Perspective: Career Ladder. A “Ladder” in which the successive steps symbolize the different levels in one’s career. (Jenjang karir. Suatu‚ tangga yang urutan anak tangganya melambangkan tingkat-tingkat yang berlainan dalam karir seseorang).

 

  1. Career path(jalur karir)

Elmer H. Burack dan Nicholas J. Mathys dalam buku mereka, Introduction to Management: A Career Perspective: Career Path. The road leading from the first level of a career to the last (and presumably highest), through stages of work, individual development, learning experiences, and promotion. (jalur karir, jalan dari tingkat pertama suatu karir menuju ke tingkat terakhir (dan mungkin yang paling tinggi), melalui tingkatan-tingkatan pekerjaan, pengembangan perseorang, pengalaman belajar, dan promosi).

 

  1. Career stages(tingkatan karir)

Elmer H. Burack dan Nicholas J. Mathys dalam buku mereka, Introduction to Management: A Career Perspective:Career Stages. The broad segments of a working career, such as early-mid- and late career. Each stage often reflects various types or characteristic problems, issues, and personel developement. (tingkatan karir. Bagian karir kerja yang luas, seperti karir awal, karir pertengahan dan karir akhir. Setiap tingkatan sering menunjukkan berbagai jenis masalah, hal, dan pengembangan pribadi yang khas).

 

  1. Career planning(perencanaan karir)

William B. Werther, Jr.,Ph.d dan Keith Davis, Ph.d. dalam buku mereka, Personnel Management and Human Resources: Career planning is the process by which one select career goals and paths to those goals (perencanaan karir adalah proses yang dipergunakan oleh seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur untuk mencapai tujuan tersebut).

 

  1. Career development(pengembangan karir)

William B. Werther Jr. Ph.D dan Keith Davis, Ph.d dalam buku mereka, Personnel Management and Human Resources: Career development is those personal improvements one undertakes to achieve a personel career plan. (Pengembangan karir adalah perbaikan pribadi yang diusahakan oleh seseorang untuk mencapai rencana karir pribadi).

 

1.3 Jenjang Karir Dalam Penjualan

Kesempatan karir di bidang penjualan dapat di lakukan dengan bekerja di perusahaan sebagai karyawan full time atau part time atau juga dapat sebagai patner atau hubungannya hanya sebatas antara perusahaan sebagai penyedia produk atau jasa sedangkan penjual sebagai penjual professional produk atau barang tersebut sebagai independent sales.

Sedangkan bagi mereka yang memilih berkarir di perusahaan terdapat jenjang karir yang cukup bagus dan tak jarang pula tenaga penjual dapat mencapai tingkat tertinggi di dalam organisasi perusahaan. Terdapat beberapa alasan mengapa kesempatan karir dibidang penjualan lebih terbuka dibandingkan bidang yang lainnya, antara lain:

 

  1. Penjualan merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang menonjol dan menjadi perhatian besar bagi perusahaan.
  2. dapat mampu menjalankan secara profesional.
  3. Terbiasa bekerja dengan orang lain akan memberikan pengalaman melatih diri di dalam mengelola orang lain.
  4. Pengalaman dibidang penjualan sangat dapat di andalkan perusahaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
  5. Tingkatan profesi penjual didalam perusahaan terbuka mulai dari tingkat operasional sampai tingkat direktur.

 

Karir penjualan dimulai dari sales trainee, sales person, key account sales person, distric sales manager, regional sales manager, zona sales manager, national sales manager, national sales manager, vice president of marketing, president director.

Adapun jenjang karir di bidang perusahaan dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

 

  1. Sales Trainee

Calon tenaga penjual yang di latih oleh perusahaan dalam melakukan tugasnya sebagai tenaga penjual. Perusahaan biasanya menggunakan metode on the job training atau belajar sambil bekerja dalam kurun waktu yang sudah di tentukan.

 

  1. Sales Person

Tenaga penjual yang bertugas menjual produk yang ditawarkan kepada konsumen. Kinerja dari tenaga penjual dapat dilihat dari tingkat penjualan selama waktu yang ditentukan dan cara mereka meyakinkan konsumen untuk mebeli produk yang ditawarkan.

 

  1. Key Account Sales Person

Tenaga penjual ini bertanggung jawab terhadap penjualan dan hubungan dengan pelanggan-pelanggan kunci yang dimiliki perusahaan. Mereka tidak melayani semua pelanggan tetapi hanya melayani pelanggan yang ditugaskan oleh perusahaan kepada mereka.

 

  1. Distric Sales Manager

Tugas dari district sales manager yaitu mengelola penjualan dan dana operasional di distrik atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan kecamatan yang ditugaskan oleh perusahaan mancakup penjualan, biaya operasional penjualan dan key performance indicators (KPI) atau indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kemajuan terhadap target yang ditentukan oleh perusahaan baik itu dari segi finansial atau non-finansial di distrik yang ditugaskan oleh perusahaan untuk mencapai atau melebihi target yang di tentukan oleh perusahaan.

 

  1. Regional Sales Manager

Regional Sales Manager bertanggung jawab dalam penjualan di wilayah regional atau di Indonesia lebih dikenal kabupaten atau kota. Tugasnya adalah mengelola para district sales manager di wilayahnya baik dari segi finansial dan non-finansial juga mengawasi kinerja mereka untuk mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan.

 

  1. Divisional Sales Manager

Bertanggung jawab terhadap penjualan di provinsi yang ditugaskan oleh perusahaan. Serta memiliki tugas untuk mengelola finansial dan non-finansial di wilayah penjualannya serta menentukan target penjualan kepada wilayah regional.

 

  1. National Sales Manager

Bertanggung jawab terhadap penjualan di sebuah Negara dan mengelola sumber daya baik itu finansial ataupun non-finansial serta merencanakan strategi penjualan dan menentukan target penjualan yang diberikan kepada tingkatan manajemen yang berada di bawahnya.

 

  1. Vice President of Marketing

Bertugas untuk merencanakan strategi, menentukan target dan mengelola sumber daya yang diberikan perusahaan untuk proses pemasaran dan penjualan juga sebagai pengambil keputusan dalam divisi pemasaran dan penjualan perusahaan.

 

  1. President Director

Jabatan ini merupakan pengambil keputusan akhir dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan bertugas untuk mengelola semua divisi perusahaan yang diwakilkan oleh para Vice President.

 

1.4 Pertanyaan

 

  1. apa saja yang menjadi indikator kinerja sales person yang menjadi tolak ukur untuk promosi jabatan?
  2. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang key account sales person?
  3. Carilah contoh tentang Job description dan Job spectification!

 

 

Daftar Pustaka

 

Basu Swastha (1998). “Azaz-azaz Marketing”. Yogyakarta. Penerbit Liberty Yogyakarta.

Moekijat (2000). “Kamus Manajemen”. Bandung. Penerbit Mandar Maju.

Edwin B. Flippo (2002). “Personnel Management”. Jilid 5. Jakarta. Penerbit PT Erlangga.

John R. Schermerhorn, Jr. James G. Hunt dan Richard N. Osborn. (1991). Managing Organizational Behavior”. USA. Penerbit John Wiley and Sons.

Thomas H. Stone. (1982). “Understanding Personel Management”. USA. Penerbit dryden press.

  1. J. S. Poerwadarminta. (1966). ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Penerbit Balai Pustaka.

Elmer H. Burack dan Nicholas J. Mathys. (1983). Introduction to Management”. USA. Penerbit John Wiley and Sons.

William B. Werther, Jr.,Ph.d dan Keith Davis, Ph.d. (1995). Personnel Management and Human Resources”. USA. Penerbit McGraw-Hill Companies.

 

www.infomarkets8.com/  29 November 2015

www.rainsalestraining.com/ 29 November 2015

www.businessdictionary.com/ 29 November 2015

id.wikipedia.org/ 29 November 2015


 


Leave a Reply